Minggu, 13 Maret 2011

cerita tentang dua gadis kembar

Oktober 2010

Aku dilahirkan tak sendiri, tapi ku dilahirkan bersama saudara kembarku. Sejak kecil kita hidup terpisah. Ibu ku seorang penjahit, jadi beliau tak mampu menemani kami bermain,  akhirnya aku dititipkan di saudara ku. Aku dititipkan di bulek ku sementara saudaraku dititipkan di bude ku.
Mungkin karna itulah ikatan diantara kita tidak kuat. Banyak sekali perbedaan diantara kita. Dia lebih manis dari aku, dia lebih dewasa dari pada aku, dia juga lebih smart dari pada aku. Bahkan wajah kitapun tidak mirip. Aku menyadari akan semua itu, bahkan teman-teman ku juga mengakui akan itu meski awalnya mereka bilang sama. Rasanya aku tak pantas menjadi saudara kembarnya. Dia lebih pantas menjadi kakak ku. Tapi, dunia telah mengakui bahwa dia adalah saudara kembarku.
Tapi meski banyak sekali perbedaan di antara kita, kita juga punya kesamaan. Yaitu....kita seneng banget jengjeng. Meski gag punya uang, yang penting jalan, hehehe...Oya biar lebih enak ceritanya aku perkenalan dulu ya. Aku Khafidlotul Khoiriyah sering di panggil Khoir, tapi untuk kali ini aku akan menggunakan nama kecil ku yaitu Iing. Saudara kembarku bernama Khafidlotul Latifah biasa di panggil Latif, tapi nama kecilnya Atik. Entah kenapa bisa dipanggil Atik dan Iing, setahuku anak kecil itu sulit menyebut namanya, jadi nyebutinnya seenaknya saja.hehe
Kembali lagi ke cerita..........
Sebelum memasuki bangku kuliah aku ma Atik jarang banget jalan-jalan. Paling kalo jalan-jalan ya ke Pasar. Maklum di daerahku belum banyak mal-mal seperti di Jogja ini. Tapi, setelah lulus SMA aku dan Atik sering pergi ke Jogja. Untuk ikut tes dan lain-lain. Mumpung lagi di Joga kita sering banget jeng-jeng. Mohon dimaklumi ya..hehe. Selama di Jogja aku ma Atik tidu di kos mbak ku. Kita sering gila-gilaan, tapi yang positif.
Ku masih inget banget, ketika aku ma Atik muter-muter Jogja naek Tras. Tapi sayang aku lupa tanggalnya. Waktu itu aku ma Atik ada acara di Jogaja, tapi lupa acara apa. Trus acaranya selesai cepet. Aku ma Atik boring di kos mbak, cz gag da kerjaan akhirnya aku ma Atik jalan-jalan naek Trans. Kita gag pernah turun cuma transit doank. Tapi, baru transit beberapa sselter uda ketahuan...payah..hehe
Aku ma Atik juga pernah tanya ma om polisi wat tanya mushola. Waktu itu posisi kita di Malioboro. Trus mau sholat, tapi nggak tau di mana tempatnya. Uda muter-muter tapi gag ketemu. Akhirnya tanya om polisi. Tapi tetep aja gag ketemu. So kita akhirnya sholat di kantor apa gitu..hehehe. Masih banyak kejadian lucu yang kita alami bareng.